Saturday, August 23, 2008

Rumpun Bahasa Melayu Ternyata dari Kalimantan

BANJARMASIN, KAMIS—

Rumpun bahasa Melayu yang selama ini disebutkan berasal dari Champa
Thailand, mulai terbantah dengan penelitian baru yang menyebutkan
rumpun bahasa yang digunanakan di sebagian wilayah Indonesia itu
justtu berasal dari pedalaman pulau Kalimantan.



Guru Besar Bahasa Indonesia pada PKIF Universitas Lambung Mangkurat
(Unlam) Prof.Dr.H.Djantera Kawi, di Banjarmasin, Kamis menyebutkan
asal rumpun bahasa Melayu dari Champa itu merupakan hasil penelitian
pertama yang dilakukan peneliti bahasa dari Eropah yang kemudian
banyak dijadikan literatur di perguruan tinggi.

Namun hasil penelitian terbaru dilakukan penelitian asal Amerika
dipastikan a rumpun Bahasa Melayu berasal dari daratan Borneo atau
tepatnya di daerah pedalaman Pulau Kalimantan.

Dari hasil peneliti itu menunjukan Pulau Kalimantan punya andil dalam
tatanan bahasa-bahasa di dunia dan orang-orangnya cukup dinamis,
sehingga bahasanya yaitu Bahasa Melayu menyebar pula ke berbagai
belahan benua.

Mengenai Bahasa Daerah Banjar, Kalsel, dia mengatakan, hal tersebut
bila ditinjau dari segi dialek, terbagi tiga yaitu Bahasa Banjar
Kuala, Banjar Hulu dan Pedalaman yaitu komunitas masyarakat adat
terasing atau Suku Dayak.

Tapi kalau dilihat dari segi kebahasaan itu sendiri, berdasarkan
penelitian, Bahasa Daerah Banjar terbagi 13 sub, yang dalam
perkembangannya tak begitu nampak lagi, demikian Djantera Kawi.

Sedangkan hasil penelitian orang Eropah yang menyebutkan rumpun
Bahasa Melayu dari Champa Thailand berkembang pada sejumlah
perguruan tinggi di Indonesia hingga tahun 1960-an, katanya dalam
pertemuan rutin "baracau" Lembaga Budaya Banjar (LBB) Kalimantan
Selatan (Kalsel) di Banjarmasin.

"Baracau" berasal dari Bahasa Daerah Banjar, Kalsel, yang
pengertiannya berbincang-bincang tanpa topik yang fokus, hanya
sekedar tukar informasi dan pendapat yang digelar LBB dua kali dalam
sebulan tiap tanggal 7 dan 21 di Sekretariat LBB-Gedung Sultan
Suriansyah Banjarmasin.

Kesimpulan peneliti dari Eropah tersebut kelihatannya cukup
beralasan, karena pengguna Bahasa Melayu itu di Champa yang menyebar
ke Semenanjung Malaka dan juga berkembang ke Indonesia yang merupakan
gugusan nusantara.(ANT)

Kamis, 21/8/2008 | 22:13 WIB

Kantor Berita ANTARA

0 comments: