Tuesday, October 28, 2008

Kongres Bahasa Indonesia Kembali Digelar Akhir Oktober 2008

KESRA-- 10 OKTOBER: Pusat Bahasa akan menyelenggarakan Kongres IX Bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober—1 November 2008 di Jakarta. Kongres itu akan membahas tiga persoalan utama yakni bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan penggunaan bahasa asing.


Kongres ini digelar dalam rangka peringatan 60 tahun Pusat Bahasa, 80 tahun Sumpah Pemuda, dan 100 tahun Kebangkitan Nasional.
Seperti diketahui, lahirnya Boedi Oetomo, organisasi perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia ini, mampu menumbuhkan kesadaran berorganisasi dalam memperjuangkan kemerdekaan.
"Dua puluh tahun kemudian lahirlah pernyataan sikap politik pemuda Indonesia, pengakuan terhadap satu tanah air (walau 17.508 pulau), satu bangsa (walau ratusan kelompok etnis), dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia (walau 746 bahasa di Indonesia)," ungkap siaran pers Pusat Bahasa, Selasa (9/10).
Sepuluh tahun kemudian, Kongres Bahasa Indonesia Pertama diselenggarakan di Surakarta yang merekomendasikan perlunya penciptaan istilah dalam bahasa Indonesia. "Tujuh tahun kemudian proklamasi kemerdekaan dikumandangkan dan sehari berikutnya ditetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara," tulis Pusat Bahasa.
Atas keperluan penanganan masalah bahasa secara terencana dan berkelanjutan didirikanlah Instituute voor Taal en Cultuur Onderzoek yang bertugas menangani masalah bahasa dan kebudayaan. Lembaga itulah yang kini bernama Pusat Bahasa.
Peminat dapat mengirimkan abstrak makalah sekitar 250 kata selambat-lambatnya diterima panitia pada minggu pertama bulan Mei 2008 untuk diseleksi. Abstrak yang terpilih untuk disajikan akan diumumkan akhir bulan Mei 2008, dan makalah lengkap dikirimkan kepada panitia selambat-lambatnya pada akhir bulan Juli 2008.
Rencananya, Kongres IX Bahasa Indonesia akan disemarakkan dengan peluncuran peta bahasa-bahasa daerah di Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV, Tesaurus Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Sastra di Indonesia, Buku ”Enam Puluh Tahun Penanganan Bahasa dan Sastra di Indonesia". Di samping itu, akan digelar pentas sastra/seni dan pameran kebahasaan dan kesastraan.[]

Sumber: Kesra

0 comments: