Oleh Jlitheng Suparman
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan berencana menghapus mata pelajaran bahasa daerah pada kurikulum 2013. Saya tak mau bertele-tele dengan teori pendidikan, Mas Bro. Yang pasti, rencana itu menjadi bukti bahwa lembaga pendidikan Indonesia sudah "terbeli" oleh neoimperialis. Dihapusnya mata pelajaran bahasa daerah semakin memudahkan neoimperialis asing melakukan brain washing. Bahasa menunjukkan bangsa. Artinya, bahasa adalah landasan karakter dan kepribadian. Bahasa adalah akar kebudayaan. Bahasa adalah pintu utama pemahaman dan penghayatan nilai-nilai kebudayaan.
Jika bahasa daerah dihapus, jelas bahwa proses penghancuran karakter secara sistemik berlangsung semakin masif. Otak atau jiwa anak-anak Indonesia akan dijauhkan dari nilai-nilai kulturalnya sendiri, kemudian dijejali nilai-nilai kultural asing. Muaranya: agar bangsa ini makin rakus mengonsumsi produk-produk asing.
Maka, dengan ini saya nyataken dengan tegas: MENOLAK penghapusan mata pelajaran bahasa daerah dari kurikulum pendidikan Indonesia. Saudara-saudaraku Batak, Bugis, Dayak, Papua, dan semuanya di Nusantara, jangan biarkan rezim ini memisahkan anak-anak kita dari akar budayanya. Selamat berjuang!*
Yen panjenengan setuju kaliyan semangatipun andharan punika, sumangga, kaaturan nggabung ing grup: TOLAK PENGHAPUSAN PELAJARAN BAHASA DAERAH! (admin)
Mengorbit dengan Tulisan Kreatif
7 years ago
0 comments:
Post a Comment