Monday, March 3, 2008

"Bledheg Segara Kidul" Raih Rancage

BANDUNG - Kumpulan sajak Bledheg Segara Kidul karya Turiyo Ragilputra meraih Hadiah Sastra Rancage 2008 kategori sastra Jawa. Pemberian anugerah sastra itu diumumkan, Kamis (31/1), di aula Unpad Bandung. Rancage untuk orang yang berjasa diberikan kepada Srijono. Redaktur Jaya Baya sejak 1979 itu dinilai berperan besar dalam pengembangan bahasa dan sastra Jawa. Salah satunya melalui rubrik "Roman Secuwil" yang diperuntukkan bagi penulis muda berkarya dalam bahasa Jawa.


Berdasar pengumuman Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage, Ajip Rosidi, yang dibacakan Hawe Setiawan, selama tahun 2007 terbit 24 judul buku sastra Jawa yang terdiri atas empat kumpulan sajak dan 20 fiksi. Di antara karya fiksi, ada 15 judul berupa kumpulan dongeng dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Lamongan, Tuban, Magetan, Tengger Trenggalek, dan Blitar.

Kompleks

Lima karya lain adalah Gumregete Ati Wadon (kumpulan cerpen Sirikit Syah, Kidung Megatruh (kumpulan bersama, tetapi tak dinilai), Intan Ora Mlebu (kumpulan roman secuwil Ary Murdiana), Dongeng Sanepa Banaran Bolosukerta (kumpulan satire Ki Nir Puspata), dan Tegal Bledugan (roman Lanang Setyawan, tak dinilai karena berupa naskah fotokopi).

Kumpulan sajak selain karya Turiyo adalah Tembang Kapang, Tembang Bebrayan (Effendi Kadarisman), Saka Kupat Sawalan Tumekan Kupatan Maneh (Suyanto alias Yanto Garuda), dan Banyuwangi Rinengga ing Gurit (kumpulan bersama yang tak dinilai).

Karya Turiyo, kelahiran Kebumen, 7 April 1964, terbitan Gema

Grafika, Yogyakarta, itu menggambarkan sikap dan perhatian penyair tentang kebudayaan, bangsa, dan kawan-kawannya. Ajip Rosidi menuturkan gagasan kompleks dari sang penyair diungkapkan dengan pilihan kata khas Jawa. Secara keseluruhan karya itu dianggap dinamis, utuh, dan total.

"Setelah membaca dan menimbang kualitas semua buku sastra Jawa terbitan 2007, kami tetapkan penerima Hadiah Sastra Rancage 2008 adalalah Bledheg Segara Kidul," katanya.

Atas kemenangan itu, Turiyo menerima piagam dan uang Rp 5 juta. Selain dalam bahasa Jawa, Rancage diberikan pula pada karya dan jasa dalam sastra Sunda, Bali, dan Lampung. (dwi-53)


Suara Merdeka, Senin, 04 Februari 2008

0 comments: