Tuesday, September 1, 2009

Sastra Jawa Perlu Dilestarikan? [3]

Oleh: Andi Asmara
Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur


1.3 Peran Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur Dalam Kehidupan Bahasa dan Sastra Jawa di Jawa Timur

Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur sebagai lembaga pemerintah yang membidangi bahasa dan sastra (Indonesia, daerah, dan asing) berkewajiban melakukan pembinaan, pelestarian, dan pengembangan bahasa dan sastra yang ada di wilayah Provinsi Jawa Timur. Terkait dengan kehidupan bahasa dan sastra Jawa di Jawa Timur, Balai Bahasa memiliki tugas yang jelas yaitu sebagai lembaga yang berkewajiban membina, melestarikan, dan mengembangkannya.


Disadari sepenuhnya bahwa bahasa dan sastra Jawa merupakan aset yang sangat berharga bagi Provinsi Jawa Timur khususnya dan Indonesia umumnya maka menjadi suatu kewajiban apabila eksistensi bahasa dan sastra Jawa harus dipertahankan. Terlebih lagi dalam bahasa dan sastra Jawa banyak menyimpan nilai-nilai luhur yang bersifat universal. Nilai-nilai adiluhung yang kini agaknya sudah mulai dilupakan oleh generasi muda itu harus dikenalkan dan ditanamkan kembali. Patut disayangkan apabila kandungan nilai-nilai luhur yang ada dalam bahasa dan sastra Jawa tersebut tidak sampai di tangan generasi penerus.

Kandungan sastra Jawa yang sarat nilai-nilai kemanusiaan patut dilestarikan oleh masyarakat Jawa khususnya. Hal ini dengan harapan agar masyarakat Jawa tidak kehilangan akar tradisi dan budayannya di tengah era globalisasi yang kian gencar. Globalisasi yang tidak dapat dielekkan lagi itu diakui atau tidak dan disadari atau tidak telah mengikis dan meminggirkan eksistensi sastra Jawa di tengah masyarakat Jawa. Tidak dapat dipungkiri kini banyak di antara orang Jawa yang asing dengan Kejawaannya, bahkan lebih ironis lagi mereka ternyata banyak yang tidak tahu dengan nilai-nilai budayanya. Globalisasi dan kemajuan zaman hendaknya tidak lantas menjadikan kita kebarat-baratan, namun tetaplah kita sebagai bangsa Timur yang berperilaku sebagai orang Timur. Salah satu sarana serta upaya agar kita tidak lupa dengan jatidiri kita sebagai orang timur adalah melalui media sastra.

Dalam upaya pengenalan, pelestarian, dan pengembangan bahasa dan sastra Jawa di Jawa Timur, Balai Bahasa melakukan berbagai kegiatan rutin dalam setiap tahunnya. Adapun kegiatan tahunan tersebut adalah ”Bengkel Sastra” yang terdiri atas pelatihan penulisan geguritan, pelatihan musikalisasi geguritan, pelatihan penulisan cerkak, dan pelatihan macapat, ”Bengkel Bahasa” terdiri atas pelatihan pewara (mc) berbahasa Jawa dan penyuluhan bahasa Jawa, ”Lomba” meliputi lomba membaca cerita berhuruf Jawa, lomba pewara berbahasa Jawa, dan lomba macapat .


Daftar Pustaka

--Behrend. T.E. 1995. Serat Jatiswara-Struktur dan Perubahan di dalam Puisi
Jawa 1600-1930.Diterjemahkan oleh A. Ikram. Jakarta. INIS.

--Culler, Jonathan. 1997. Literary Theory. New York: Oxford University Press.

--Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka
Widyatama.

--Peck, John& Coyle, Martin. 1986. Literary Terms and Criticism. London: Macmillan.

--Pigeaud, Th.G.Th. 1967. Literature of Java I. The Hague: Martinus Nijhoff.


--Poerbatjaraka, R.M. Ng dan Tarjan Hadiwijaya, 1952. Kepustakaan Jawa.
Jakarta: Djambatan.

--Semi, Atar. 1989. Kritik Sastra. Bandung. Angkasa.

--Sudewa, Alexander. 1991. Serat Panitisastra: Tradisi, Resepsi, dan
Transformasi. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

--Suyitno. 1986. Sastra Tata Nilai dan Eksegenesis. Yogyakarta: PT. Hanin.

--Zoetmulder, P.J. 1983. Kalangwan Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang
(Terjemahan Dick Hartoko S.J.) Jakarta: Djambatan.

0 comments: