Thursday, April 3, 2008

Hindari Kepunahan, Gelar Seminar

TULUNGAGUNG - Bahasa Jawa sebagai bahasa ibu kini mulai tergeser dengan Bahasa Indonesia. Kaum muda juga mulai jarang menggunakan Bahasa Jawa dalam pergaulan sehari-hari. Karena itu jika tidak segera ditanggulangi, maka semakin lama Bahasa Jawa akan semakin suram atau tak pernah digunakan lagi.


Hal itu disampaikan Akhmad Pitoyo dalam acara Seminar Sehari Bahasa Jawa Tingkat Regional Jawa Timur yang diselenggarakan di aula Liiur kemarin. Di hadapan ratusan peserta yang terdiri atas guru, seniman serta budayawan, Akhmad Pitoyo mengingatkan pentingnya peningkatan budaya dan tata krama Jawa di keluarga, sekolah dan masyarakat.


"Tata krama bagi orang Jawa itu menata hubungan antara yang muda dengan yang tua, juga antara sesama. Termasuk tindakan dan perkataan harus sesuai dengan posisi masing-masing," ucap lelaki yang juga ketua Dinas Informasi Komunikasi dan Data Elektronik Pemkab Tulungagung ini.


Selain Akhmad Pitoyo, dalam seminar yang diselenggarakan oleh Sanggar Triwida tersebut juga menghadirkan Kepala Balai Bahasa Surabaya Drs Amir Mahmud MPd. Pada kesempatan tersebut, Amir Mahmud membeberkan tentang pengajaran Bahasa Jawa di Jawa Timur. Dia mengupas tentang keberadaan Bahasa Jawa saat ini sampai pembelajaran yang standar dan praktis.


Sedangkan Ketua Sanggar Triwida yang juga pimpinan redaksi majalah Gayatri Drs Sunarko Budiman mengupas tentang geguritan. Lewat seminar tersebut, dia berharap agar orang Jawa tidak melupakan bahasa dan sastra Jawa. "Ini salah satu upaya untuk mempertahankan keberadan bahasa dan sastra Jawa. Jika tidak bisa jadi Bahasa Jawa akan punah," ucapnya. (tin)
Radar Tulungagung Kamis, 03 Apr 2008

0 comments: