Friday, October 23, 2009

Guru Bahasa Using Minim

BANYUWANGI-Kabupaten Banyuwangi masih kekurangan guru bahasa Using. Saat ini, baru terpenuhi 50 persen dari total kebutuhan seluruh sekolah. Kondisi itu tentu saja memprihatinkan. Sebab, bahasa Using sudah ditetapkan sebagai kurikulum muatan lokal (mulok) di Banyuwangi. Namun, penetapan bahasa Using sebagai salah satu pelajaran wajib itu tidak didukung ketersediaan guru yang bisa mengajarkannya.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Banyuwangi Sulihtiyono mengakui, kendala dalam penerapan bahasa Using sebagai mulok adalah kurangnya jumlah guru yang bisa mengajarkannya. "Selama ini, guru mata pelajaran bidang apa saja, terpaksa dilibatkan dalam pengajaran mata pelajaran bahasa Using. Mereka memang menguasai bahasa Using,'' terangnya di kantornya kemarin (22/10).

Sulihtiyono menambahkan, selama ini dinasnya telah menyelenggarakan pelatihan bagi guru bahasa Using. Namun, pelatihan itu belum mampu mencukupi kebutuhan guru bahasa Using. "Hingga saat ini baru sekitar 50 persen guru bahasa Using yang memiliki sertifikat mengajar bahasa Using," sebutnya.

Diakui, ada beberapa guru yang masih merasa kesulitan mengajar bahasa Using. Sehingga, masih ada sekolah yang melibatkan pihak lain, seperti penyanyi dan tokoh lainnya, untuk mengajar bahasa Using. ''Selama itu bisa memberikan pengajaran yang positif kepada anak didik, mengapa tidak?,'' tukasnya.

Dalam waktu dekat, lanjut dia, pihaknya akan kembali menggelar pelatihan bagi guru mata pelajaran bahasa Using. Pihaknya juga tengah mempersiapkan penerapan mulok bahasa Using di tingkat SMA. "Saat ini mulok bahasa Using baru berlaku untuk tingkat SD dan SLTP," imbuhnya.

Hal itu dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya, untuk mengingat dan memperdalam bahasa Using, maka di tingkat SMA juga diajarkan. "Meski sejak SD hingga SLTP sudah diberi pelajaran bahasa Using, untuk memperdalam dan mengingat perlu diajarkan di SMA. Saat ini, dalam seminggu minimal diajarkan selama dua jam," terangnya seraya mengingatkan, jika ada sekolah yang mengurangi jam, dinas akan memberi peringatan tegas.(lla/irw)

Radar Banyuwangi, Jum'at, 23 Oktober 2009 ]

0 comments: